Friday, 13 June 2014

Pe Sepakbola

Menjalani karir sebagai seorang pesepak bola profesional merupakan mimpi dari ribuan dan bahkan mungkin jutaan anak-anak di seluruh dunia. Bergelimang popularitas dan harta merupakan suatu hal yang wajar didapatkan oleh para pesepak bola profesional  semacam Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, ataupun Wayne Rooney dimasa sekarang.  Berbekal hal tersebut, masa-masa tua para pebola ini tentulah terjamin setelah usai masa aktif mereka sebagai pesepak bola profesional.

Banyak hal yang secara kasat mata akan membuat begitu banyak anak-anak bermimpi bahwa profesi terbaik di dunia adalah menjadi seorang pesepak bola. Tapi apa daya, segala gelimang harta, popularitas, dan kesenangan tersebut tidak luput dari kejamnya arus kehidupan. 

Sepak bola memiliki alasannya tersendiri. Ada alasan mengapa banyak orang tenggelam dalam  fanatisme olahraga yang satu ini. Karena, dewasa ini, sepak bola itu sendiri menuturkan sebuah kisah tentang perjalanan hidup. Sepak bola menceritakan bagaimana mimpi seorang anak jalanan berubah menjadi seorang pahlawan bagi jutaan umat manusia.

Sepak bola bertutur tentang bagaimana secara tiba-tiba mimpi indah itu bisa datang dan pergi dalam sekejap. Sepak bola mengajarkan bagaimana menghadapi ujian yang datang tiba-tiba dalam bentuk apapun itu. Sepak bola mengajarkan bagaimana hidup ini tidak bisa dipisahkan pada harapan dan ketidakpastian.

Konteks ketidakpastian memang sangatlah luas, ia melingkupi seluruh aspek kehidupan ini. Terlalu rumit rasanya menjabarkan segala sesuatu yang memang pada dasarnya tidak bisa kita prediksi.

Dan akhir kata, nikmatilah saat berlatih untuk menyerap materi latihan dan peragakan saat bermain dilapangan semua yang telah didapatkan saat ini. Bersyukurlah dan jalani tiap harinya dengan doa dan usaha untuk terus menjadi lebih baik lagi di hari mendatang. Karena siapapun itu, para pesepak bola profesional disana memiliki tugas yang sama di tiap harinya. Yaitu berlatih untuk terus maju dan berjuang menghadapi segala rintangan dan cobaan sebagai ujiannya. (Editor : Pedro Atha)